Saturday, August 10, 2013

Sorry

"Minal 'aidin wal-faizin. Mohon maaf lahir dan batin."
Lebaran emang identik banget sama maaf-maafan. Tapi lama-lama rasanya kata "maaf" yang diucapin waktu lebaran itu cuma sekedar terucap sebagai formalitas aja. Like, people aren't really sorry. Nggak ada rasa menyesal. Cuma sekedar ngucapin 2 kalimat di atas karena hafalan tanpa memaknainya. Bahkan tanpa tau kalau minal 'aidin wal-faizin itu artinya bukan mohon maaf lahir dan batin. Minal 'aidin wal-faizin adalah segelintir doa yang tidak lengkap yang diambil dari:
”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin” yang artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang." (goo.gl/stH9V8)

Masa sih sekarang cuma sekedar jadi hafalan dan berkurang maknanya?
Bisa dibilang begitu. Contohnya aja nih, kebanyakan orang minta maaf cuma di-broadcast bbm atau diforward sms langsung ke banyak nomer. It's fine if you just wanna say "Happy Eid Mubarak" and you send your message as a broadcast message. But if you're gonna apologize to someone, be sorry first, really, be sorry, then say sorry. Jangan sampai yang namanya minta maaf di hari lebaran itu cuma sekedar jadi kebiasaan dan hafalan tanpa kita sungguh-sungguh menyesal dan minta maaf.

Sama aja kali mau langsung kirim ke banyak orang atau pun satu-satu, kan sama-sama minta maaf.
Dengan minta maaf secara broadcast, yakin deh, kita nggak bakal bener-bener merasa menyesal dan bahkan bisa aja kita nggak merasa pernah minta maaf. Sedangkan dengan minta maaf satu persatu, kita bakal inget kesalahan apa yang pernah kita lakuin ke dia, entah cuma sekedar ngegosipin dia di belakang, atau mungkin bikin kesalahan yang sebenernya kamu sengaja. Dan dengan begitu, maafnya jadi tulus.

Wah, gila aja suruh sms/bbm ke temen-temen satu persatu, banyak banget!
Nah ini masalahnya, dari awal kita udah punya pikiran buat minta maaf ke semua orang atau ke semua contacts yang ada di hp kita. Whereas, we can make priorities. Dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan kita minimal satu tahun ke belakang, pasti kita bakal nemuin rasa bersalah ke beberapa orang. Nah, minta maaf ke mereka dulu, terus ke orang-orang terdekat yang sering kita temui, baru deh sisanya it's up to you.

Satu tambahan lagi nih. Minta maaf ke diri kita sendiri juga boleh. Minta maaf soalnya sering nggak dengerin kata diri sendiri malah lebih dengerin kata orang lain. Minta maaf udah bohong sama diri sendiri, soal perasaan mungkin. Minta maaf lebih sayang sama orang lain daripada diri sendiri sampe kadang-kadang rela berkorban buat orang yang kurang tepat. Ya kan? Haha :p

For everyone who reads this.
I thank you and I'm really sorry.
Sometimes my words are mean and quite sarcastic.
Happy Eid Mubarak!

Monday, August 5, 2013

Cewek dan FTV

Jaman sekarang, kebanyakan cewek suka nonton ftv. Itu loh, film-film pendek yang diputer di televisi dan punya judul agak aneh-aneh. Contohnya nih ya:



Cewek-cewek yang suka nonton ftv, cenderung suka berkhayal
dan berharap kalo hidupnya bakal kayak cerita di ftv.

Salah satu contoh simpelnya gini.
Kalian pasti tau kalo rata-rata cerita di ftv itu alurnya:
Ketemu nggak sengaja
Kenal nggak sengaja
Saling nggak suka
Musuhan
Lama - lama suka
Jadian.
Nah, alur cerita kayak gini nih yang lama-lama meracuni cewek-cewek. Mereka jadi berharap bakal bisa jadian sama cowok ganteng yang nggak sengaja mereka kenal, atau sama cowok baik yang sekarang mereka musuhin.

Cewek yang suka nonton ftv, diem-diem juga pernah berharap kalo dia punya secret admirer. Mungkin dia pernah berkhayal, waktu Valentine's Day atau waktu ulang tahunnya, dia bakal nemuin sepucuk surat sepaket sama bunga atau cokelat. Mungkin dia juga berkhayal isi suratnya misterius gitu. Tanpa nama pengirim, sok secret admirer.

Cewek yang suka nonton ftv, mungkin pernah tatap-tatapan sama cowok asing yang ganteng di tempat umum. Mungkin selain ganteng, cowok itu kelihatan menarik dan menjanjikan. Bahkan parahnya, cewek-cewek penonton ftv pengkhayal kronis bisa aja mikir "Ah, mungkin dia jodohku".

Cewek yang suka nonton ftv, juga pernah berharap, walaupun dia tampil cuek, tomboy, nggak rapi, dan sangat apa adanya, tetep bakal ada cowok perfect yang suka sama dia. I know that appearance is not number one, but you need to have "something", to be you, to be unique.

Cewek yang suka nonton ftv, diem-diem berharap kalo pacarnya bakal seromantis cowok-cowok di ftv. Berharap juga kalo cowoknya bakal ngerayu dia waktu dia ngambek, padahal ngambeknya cuma gara-gara hal sepele. Yang ada malah cowoknya mikir, "Ih, apaan sih, gitu aja ngambek".

Cewek yang suka nonton ftv, pasti pernah berkhayal atau bahkan berharap bakal dikasih special surprise dari pacarnya. Tapi, harapan-harapan mereka jarang ada yang kesampaian. Yang ada malah kagol. Walaupun kagol, cewek-cewek yang suka nonton ftv tetep punya keinginan kalo kisah cintanya bisa seindah kisah cinta di ftv.

Realitanya, hampir nggak mungkin kisah hidup kita kayak cerita di ftv. Nggak mungkin kan kita "Ketemu Jodoh di Kandang Sapi"? Terus emang ada ya "Tukang Mie Ayam Seganteng Brad Pitt"? Kita juga bukan cewek yang "Cantik-cantik Tukang Jamu" atau pun "Satpam Cantik Jatuh Cinta" kan? :))

Dan satu hal lain yang pasti, happy ending cuma ada di film, di novel, dan di dongeng.

In real life, happy ending doesn't exist.
When something ends, something else begins.
Keep imagining, keep fantasizing, but live your life.

Tuesday, June 18, 2013

Titik Jenuh

Kalian pasti pernah denger istilah "titik jenuh". Kalau di pelajaran kimia, titik jenuh adalah titik di mana suatu zat terlarut udah nggak bisa larut lagi di pelarut yang sama. Contohnya titik jenuh yang ada di grafik percobaan yang zat terlarutnya itu gula dan pelarutnya air.


Titik Jenuh Perpacaran

Made by Noteledge for Ipad
Tapi gimana kalau di dalam sebuah grafik perpacaran, titik jenuh ini juga ada? Pengertiannya jadi beda. Titik jenuh bisa diartiin sebagai titik di mana seseorang lagi merasa nggak ada chemistry sama pasangannya. Dan di sinilah letak perbedaannya. Gula yang mencapai titik jenuh udah nggak bisa larut lagi. Sedangkan kalau kamu, atau dia, yang mencapai titik jenuh, masih bisa kembali lagi chemistry-nya.

Lumayan banyak grafik perpacaran yang garis kurvanya berhenti di titik jenuh, alias, mereka putus di titik ini.

Why?

Because they give up.

Mereka menyerah.
Menyerah buat nunggu.
Menyerah buat usaha.
Menyerah buat sabar.
Menyerah buat bikin chemistry-nya balik lagi.

"Aku nggak nyerah kok, tapi dia yang nyerah."

Gitu?
Berarti, jangan menyerah buat bikin dia nggak menyerah.

Terus gimana? Bikin perjanjian!

Gimana kalau kalian bikin perjanjian?
Tapi perjanjian ini dibuat sebelum atau sesudah kalian melewati titik jenuh lho ya.

Perjanjiannya gini,

"Siapapun yang sampai di titik jenuh duluan, dia kalah. Dan yang kalah harus dihukum. Hukumannya, walaupun udah sampai di titik jenuh, paling puncak sekalipun, dia harus berusaha buat stay dan mau berusaha memulihkan perasaannya."

Karena kenyataannya, dia yang lagi ada di titik jenuh lebih susah buat stay dibanding dia yang lagi nungguin pasangannya yang lagi ada di titik jenuh.

" Dia kayaknya lagi ada di titik jenuh :( "
Semua itu ada fasenya. Kalau sekarang ini kondisinya dia yang lagi ada di titik jenuh dan kamu yang harus berusaha, berusahalah. Berusaha yang gimana, itu tergantung kemauan dan keseriusan kamu. Menurutku, suatu saat bakal ada fasenya di mana kamu yang ada di titik jenuh dan dia yang harus berusaha. Syaratnya, kalian harus bisa ngelewatin titik jenuh yang ini. Kalau dia minta waktu buat sendiri, kasih aja. Cukup dia saja yang memberi jarak antara kalian. Kamu jangan kemana-mana dan tetep berusaha bikin dia nyaman.

" Lagi males contact sama dia. Perasaan, gitu-gitu aja.  "
Nah, gitu rasanya lagi di titik jenuh. Kamu yang lagi males bales bbm atau smsnya dia, males ketemu, bahkan males liat mukanya di wallpaper kamu, kemungkinan besar kamu lagi ada di titik jenuh. Kalau udah gitu, inget aja sama komitmen kalian. Jangan bertindak seenak udel sendiri. Walaupun males, tetep pake perasaan. Kasih pengertian ke dia kalau kamu lagi butuh jarak, demi kebaikan kalian. Bahkan kalau bisa, berpura-puralah nggak ada apa-apa. Berpura-puralah kamu merasa fine-fine aja sama dia, sampai kamu lupa kalau kamu lagi berpura-pura.

Sama-sama susah buat stay waktu ada di titik jenuh atau pun hold-on waktu pasangan lagi ada di titik jenuh. Apalagi kalau dua-duanya sama-sama lagi di titik jenuh. Harus ada yang mau ngalah, atau hubungan kalian yang akan kalah.

Goodluck! :p

Sunday, April 7, 2013

Calm Down

Kenapa panik waktu air minummu tumpah dan bikin seragammu basah?

Sebegitu paniknya. Seperti basah nggak bisa kering. Seperti semua teman-temanmu akan langsung menjauhi kamu dan bilang "Hi, basah!" Seperti ibumu akan langsung mencoret kamu dari daftar anaknya karena pakaian yang telah dijemurnya kamu basahi lagi. Seperti mukamu akan berubah jadi monyet berbulu tebal yang kecebur sumur. Hina.

Calm down.
Itu cuma air, air sirup, air teh, atau mungkin susu. Walaupun air bisa berkapilaritas memasuki tiap celah kain seragammu, angin juga bisa bantu kamu. Seragammu bakal kering lagi.


Kenapa menghindar dari hujan waktu kamu turun dari mobil hendak masuk rumah?

Sebegitu terbirit-biritnya. Seperti air hujan akan membakar tubuhmu dan membuat sekujur tubuhmu menjadi hitam legam. Seperti seguyur air hujan akan membuatmu sakit parah hingga sekarat dan hampir mati. Dan kata-kata ibumu waktu kamu kecil , "Jangan hujan-hujanan, nak." menjadi begitu mengerikan. Seperti hujan itu monster yang akan mengunyahmu hidup-hidup.

Calm down.
Itu cuma air, air hujan. Evaporasi dari air laut yang menjadi awan yang kemudian turun untuk membasahi bumi. Itu keajaiban. Berhujan-hujananlah.


Kenapa takut akan hal-hal kecil yang seakan-akan bisa bikin kamu mati?
Kenapa takut seragammu basah?
Kenapa takut hujan-hujanan?
Kenapa takut ke kantin waktu pelajaran?
Kenapa takut menyapa orang baru?
Kenapa takut jujur?
Kenapa takut bilang nggak suka?
Kenapa takut bilang sayang?
Kenapa takut bilang kangen?
Kenapa takut memulai duluan?
Kenapa takut diomongin orang?
Kenapa takut mencoba hal baru?
Kenapa takut keluar dari atmosfir yang tidak kamu suka?

Calm down.
Don't complicate things.

This is your life.
You only live once.

p.s. Ask me if you wanna know the answers of the whys above.